Pagi ini, Duta tampak bersemangat. Selepas bangun tidur, ia langsung berlari menuju dapur sambil berteriak, “Ibu! Hapenya ditaruh di mana? Aku mau pinjam!” “Buat apa, Ta? Ini masih pagi. Lebih
Pagi ini, Duta tampak bersemangat. Selepas bangun tidur, ia langsung berlari menuju dapur sambil berteriak, “Ibu! Hapenya ditaruh di mana? Aku mau pinjam!” “Buat apa, Ta? Ini masih pagi. Lebih
Puisi ini kutulis pada bulan Juli Bersama aroma kopi dan secangkir kenangan yang kau pesan melengkapi sekarung rindu dan milyaran angan untuk kembali bersamamu Petik gitar mencipta harmoni dan kusutnya
Masa muda adalah waktu paling menyenangkan untuk bersenang-senang. Apalagi ketika sudah berpenghasilan tetapi masih lajang. Belum ada tanggung jawab untuk menghidupi istri, suami, dan anak. Perasaan untuk memenuhi dan membeli
“Saya tidak terima Bapak menjewer anak saya!” Seketika suasana ruang kepala sekolah menjadi tegang. Aku tak berani membuka mulut. Ibu kepala sekolah yang sangat ditakuti para murid, hanya membisu. Sejak
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama delapan bulan, tak hanya mengguncang dunia kesehatan dan ekonomi, tetapi juga dunia pendidikan. Sekolah yang semula dilakukan di luar jaringan, dipaksa untuk beralih ke
Cangkir di tanganku sudah penuh dengan mimpi-mimpi yang termangu menunggu waktu langit berseru Kutuang sebagian isinya pada selembar kertas putih mencipta kenangan pahit meninggalkan noda hitam melukis samar rasa bahagia
Apakah berada di belakang adalah kesalahan? Mencipta rasa kecil tak berguna Seperti mawar yang mekar Tak ada yang tahu bagaimana waktu telah ditakar Apakah kamu sadar? Waktumu bukan sekarang Tak
“Sandra, aku mau ke rumahmu nanti siang. Boleh minta ancer-ancernya nggak?”“Oh, ya. Boleh banget. Dari gang Mawar kamu masuk, terus belok kiri, lurus 500 m, belok kanan dikit, terus dipertigaan
“Nggak ada, Le. Nggak ada orang yang bisa bertanggung jawab atas kebahagiaan di hidup kita selain diri kita sendiri.” Kini banyak orang yang mulai membuka matanya mengenai toxic relationship. Pasangan
“Eh, kok kemarin Bu Wortel dapat bantuan ini ya? Padahal sudah dapat itu lho dia. Nggak kasihan apa sama lainnya yang belum dapat? Apalagi tetangganya itu, Bu Brokoli. Sudah janda