![[Puisi] Setahun](https://i2.wp.com/nikiyuntari.com/wp-content/uploads/2021/01/0001-15483948435_20210113_195424_0000.png?resize=748%2C421&ssl=1)
Jarum jam kembali berputar Menuju detik-detik putusnya asa, dan mimpi yang sudah kurangkai menjadi hangat baju selalu memeluk mesra semua imaji Puluhan bahasa yang kupelajari Ribuan kosakata yang kuketahui Tak
Jarum jam kembali berputar Menuju detik-detik putusnya asa, dan mimpi yang sudah kurangkai menjadi hangat baju selalu memeluk mesra semua imaji Puluhan bahasa yang kupelajari Ribuan kosakata yang kuketahui Tak
Petang menjelang Waktunya aku menjerang air, kopi, cinta dan mimpi Menghangatkan kembali hati Yang sempat patah sepanjang pagi dan siang Menjadi puing sesal dan kesal Ekor mata melirik Jendela matamu
Tak ada yang paham Diam, bertekur dalam-dalam Bertemu manusia lain layaknya Terperosok ke dalam jurang Sebelah tangan mencoba meraih setitik cahaya yang fana Kaki menjejak barisan udara tanpa senjata Satu,
“Kalo jodoh nggak akan ke mana, Ri.” “Kalo ini kayaknya bakalan ke mana-mana deh.” – halaman 46 Rasanya sudah lama sekali sejak karya Esti Kinasih yang terakhir, yakni komik Jingga
Penderita trauma tidak selamanya adalah korban. Mereka juga bisa menjadi orang-orang yang bangkit dan lebih kuat daripada sebelumnya (hal 35) Kasus pelecehan seksual kini marak terjadi di seluruh penjuru dunia.
Kamu adalah padi makin merunduk, makin berisi asam, manis, dan asin sejak biji dan sekarung imaji mengunung di balik punggungmu Dirimu telah menguning menanggalkan hijau segar dan semangat yang berkobar
Seperti udara, aku tak tampak oleh mata tajam sang elang yang mencari mangsa baru di antara ilalang yang menjulang Hadirku begitu semu, bagai angin lalu menyaru bersama embus napas daun
Kamu suka ke perpustakaan untuk baca dan pinjam buku? Saya juga melakukannya. Saat masih kuliah, saya sering mampir ke perpustakaan kota. Di sana terdapat banyak buku yang ‘saya banget’. Tak
Reni duduk melipat kakinya sembari melihat ke arah timur sambil meneropong. Beberapa kali ia menggeleng tak yakin. Bocah itu mendengus kesal karena tak menemukan hal yang dicarinya. Ia membanting teropongnya
“Andra!” Sandara merengut kesal saat seseorang memanggil namanya seperti itu. Ia berbalik dan mendapati Andre yang memasang tampang menyebalkan sedang melambaikan tangan padanya. Perempuan itu menghentakkan kakinya kesal dan tetap