
Tips Mengatur Keuangan untuk Anak Muda
Masa muda adalah waktu paling menyenangkan untuk bersenang-senang. Apalagi ketika sudah berpenghasilan tetapi masih lajang. Belum ada tanggung jawab untuk menghidupi istri, suami, dan anak. Perasaan untuk memenuhi dan membeli segala keinginan yang belum tercapai begitu menggelora, sehingga tanpa sadar memporak-porandakan arus kas pribadi. Apakah itu terjadi padamu?
Karena itu, kesadaran untuk mulai melek finansial harus dilakukan sedini mungkin. Bukankah masa tua nanti ditentukan oleh keputusan-keputusan yang dipilih saat masih muda? Sebelum menyesal, lebih baik kita perbaiki pengelolaan keuangan kita mulai sekarang.
Nah, buat kamu yang masih bingung tentang cara mengelola keuangan, saya mau berbagi pengalaman nih. Selama ini saya belajar mengenai pengelolaan keuangan lewat Youtube dan buku. Saya nggak mau keuangan saya di masa depan nanti morat marit, sehingga harus saya antisipasi dari sekarang.
Kebanyakan ilmu finansial ini saya pelajari Mbak Prita Gozie dan Raditya Dika. Jadi, buat kamu yang juga sering belajar dari mereka, mungkin sudah sangat familiar. Saya praktikan hal tersebut sejak awal pandemi, dan rasa-rasanya cukup bekerja untuk saya. Keuangan saya lebih tertata, dan merasa lebih secure.
Yuk, mulai saja ya. Di bawah ini adalah beberapa tips yang harus kamu lakukan setelah menerima gaji.
Bagi Jadi Tiga
Menurut Mbak Prita, sebelum kalap membelanjakan gaji bulanan, kamu harus mengalokasikannya ke dalam tiga bagian besar, yakni living (50 %), saving (30%), dan playing (20%). Living adalah budgeting untuk kebutuhan sehari hari, seperti makan, tempat tinggal, transportasi, belanja bulanan, pulsa, zakat, sedekah, skincare, dan lainnya. Tak ayal kalau persentase alokasinya mencapai setengah bagian.
Selanjutnya adalah saving. Nah, pada bagian ini, kamu siapkan budget untuk menabung dan investasi. Sebaiknya, kamu sisihkan bagian ini sejak awal. Jangan pernah berpikir bahwa, “ah, nabungnya nanti saja, lihat sisa uang belanja.” Percayalah, dengan pola pikir seperti itu, ujungnya nanti adalah nggak jadi menabung. Padahal, untuk membentuk habit menabung, harus dilakukan setiap bulan, dan sedini mungkin.
Alokasi terakhir adalah playing. Nah, untuk kamu yang suka nongkrong dengan teman, pergi ke bioskop, beli buku, atau piknik ke tempat asik, bisa banget di-budget di bagian ini. Dibandingkan dengan dua bagian sebelumnya, alokasi untuk yang ini adalah paling sedikit, yakni 20 %. Apa artinya? Bersenang-senang boleh, tetapi harus tetap dalam batas wajar.
Kendalikan Hawa Nafsu
Anak muda identik dengan suka sekali jajan. Entah itu mencicipi jajanan kekinian, sekadar mencoba skincare terbaru, atau memanjakan lidah dengan kopi kekinian yang harganya selangit. Mulai sekarang, tahan nafsu jajan yang meronta-ronta untuk dipenuhi itu.
Aqida Shohiha (2020) mengatakan bahwa berbeda dengan pengeluaran untuk belanja barang mahal dan mewah, pengeluaran kecil sering lebih sulit disadari, seperti ban kendaraan yang bocor halus, efeknya nggak langsung terasa. Coba deh hitung. Misal kamu terbiasan minum kopi kekinian setiap pagi, seharga Rp10.000. Ternyata, setelah dihitung-hitung ulang, hasilnya sangat mengejutkan.
Mari kita hitung: Rp10.000 x 30 hari = Rp300.000.
Bayangkan saja, uang 300.000 ribu rupiah untuk memenuhi nafsu minum kopi kekinian. Padahal, bila anggaran untuk minum kopi itu dialihkan untuk investasi, tentu uang itu akan bertumbuh dan menjadi tabunganmu untuk masa depan. Ayolah, jangan terlalu berfoya-foya saat muda, demi hari tua yang lebih baik dan nggak merepotkan anak cucu nanti.
Itulah gunanya budgeting pada awal bulan. Semua uangmu sudah dikelompokkan. Kalau perlu, masukkan tiap bagiannya ke dalam dompet tersendiri, agar kamu tahu sisa uang setiap alokasi gaji bulananmu.
Dalam praktiknya, kamu harus pandai-pandai menahan hawa nafsu untuk membeli ini dan itu. Satu tips dari saya ketika kamu ingin membeli sesuatu adalah tunggulah selama seminggu. Setelah seminggu berlalu, pertimbangkan lagi, apakah kamu benar-benar nggak bisa hidup tanpa benda itu atau enggak? Apakah barang yang ingin kamu beli itu sangat bernilai dalam hidupmu.
Satu hal yang paling penting adalah jangan terpengaruh dengan orang lain alias jangan ikut-ikutan alias jangan latah. Saat ini, kita dengan mudah dapat melihat apa yang dilakukan orang melakui sosial media. Tanpa sadar, hal itu juga berpengaruh untuk menciptakan nafsu dan keinginan untuk memiliki barang yang sama dengan orang lain. Sekali lagi saya tekankan, kendalikan hawa nafsumu!
Rencana Tanpa Aksi = Basi
Mulai sekarang, mulailah untuk memperbaiki rencana anggaran bulananmu. Jangan hanya niat lho, tapi segera dipraktikan. Lebih cepat kamu memperbaikinya maka akan lebih baik.
Uraian di atas adalah cara mudah dan sederhana untuk mengatur keuangan. Kamu bisa praktikkan itu dulu dan pastikan konsisten setiap bulannya. Memulai itu mudah, konsisten yang sulit.
Pikirkanlah tujuan-tujuan hidupmu dan akibat kalau kamu nggak bisa mencapainya. Resapilah rasa takut yang muncul, kemudian mulailah beraksi. Mulailah beraksi untuk mengantisipasi agar kelak kamu nggak menyesali segala tingkahmu terkait keputusan-keputusan finansial saat masih muda.
Selamat mencoba!
6 comments found