Tips Mengirim Resensi Buku ke Koran Jakarta
“Bagaimana sih, Nik cara mengirim resensi ke koran?”
Bagi teman-teman yang baru ingin mencoba mengirimkan resensi ke koran, pasti menanyakan pertanyaan ini. Saya dulu juga bertanya-tanya, bingung tentang cara memulainya. Namun, nggak sesulit itu kok. Setelah belajar dari pengalaman teman-teman lain, saya mulai coba-coba. Kalau nggak segera memulai, tentu saya akan merasa penasaran terus-terusan dan nggak akan maju.
Lalu bagaimana caranya?
Masing-masing koran memiliki syarat yang berbeda-beda. Pada tulisan ini, saya akan mencoba membahas cara mengirim resensi ke Koran Jakarta. Koran ini adalah salah satu koran yang aktif menayangkan resensi pada setiap edisi pada rubrik Perada. Bagaimana cara menulis hingga mengirimkannya ke Koran Jakarta?
Baca buku yang terbit pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
Maksudnya, bila sekarang tahun 2019, maka resensilah buku yang terbit pada tahun tersebut. Jangan buku-buku lama, agar ketika dicari di toko buku masih ada. Namun, saya mendapati, masih ada juga kok buku terbitan tahun 2018 yang dimuat. Meskipun begitu, akan lebih baik untuk meresensi buku baru 🙂
Coba kenali karakter Koran Jakarta
Lihat di website Koran Jakarta, kira-kira resensi buku seperti apa yang bisa dimuat.
Tulislah resensi minimal 4000 karakter dengan spasi
Ingat ya, syarat ini harus dipenuhi. Pastikan tulisan kamu benar-benar orisinal. Ulas buku secara komperhensif. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta pastikan nggak ada salah ketik. Oh iya, sertakan juga kutipan-kutipan buku yang kamu resensi.
Di bawah naskahmu, jangan lupa sertakan scan KTP dan foto diri. Cantumkan juga nama lengkap, alamat, nomor kontak, pendidikan, serta sampul buku yang kamu resensi.
Apabila sudah selesai, baca ulang resensi yang ditulis, perbaiki segera. Jangan sampai ada salah ketik atau kalimat yang nggak efektif. Biasanya, saya melampirkan dua file dalam email. Satu file resensi dan satunya lagi adalah cover buku yang diresensi.
Kirim resensi kamu
Kirim resensi ke email opinikoranjakarta@gmail.com dan opinikoranjakarta@yahoo.co.id dengan subject Perada – Judul resensi. Contohnya: Perada – Membangun Personal Branding melalui Media Sosial. Pada badan email, beri pengantar yang sopan, terdiri dari pembuka, isi, dan penutup, seperti ketika kita mengirim surat biasa. Contoh pengantar yang saya gunakan (sebenarnya, setelah diberi saran oleh redakturnya) seperti ini.
Yth. Pemimpin Redaksi Koran Jakarta
Di tempat
Dengan hormat,
Bersama surat ini saya sampaikan resensi dengan judul “Perjuangan Keras Meraih Sarjana”, semoga dapat diterima dengan baik. Resensi tersebut ditulis berdasar buku “Kami (Bukan) Sarjana Kertas” karya J. S. Khairen yang diterbitkan oleh Penerbit Bukune. Apabila tulisan ini laik, mohon dapat dimuat dalam rubrik Perada Koran Jakarta.
Demikian surat ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya saya menghaturkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Wening Niki Yuntari
Kirim resensi kamu!
Tunggu resensimu dimuat
Kamu dapat mengecek resensi yang dimuat melalui website Koran Jakarta. Biasanya, redaktur nggak memberi tahu tentang tanggal pemuatan, jadi kamu harus rajin-rajin mencari informasi. Namun, kadang kala ada email balasan dari redaktur, bisa jadi karena ada syarat yang kurang atau alasan lainnya.
Masa tunggu resensi di Koran Jakarta adalah 2 minggu. Kalau sudah lebih dari 2 minggu tapi naskahmu tak juga dimuat, berarti naskahmu belum diterima. Naskah itu bisa kamu kirimkan ke koran lain.
Kalau saya, paling lama menunggu naskah hingga dimuat itu 14 hari. Saya sudah hampir mengoper resensi itu ke media lain. Namun ternyata dimuat. Sedangkan paling cepat adalah satu hari. Saya kirim resensi siang, besoknya sudah tayang.
Jadi jangan pernah putus asa, Teman-Teman. Kalau belum dimuat, coba kirim lagi, kirim terus. Saya juga seperti itu kok. Setiap tulisan itu pasti ada jodohnya masing-masing. Oleh karena itu, terus berusaha dan berdoa!
Dimuat!
Kalau resensimu dimuat, jangan lupa cari bukti terbitnya lalu minta reward ke penerbit. Nanti akan saya tulis caranya di postingan yang lain. Kalau tulisanmu tak kunjung dimuat, coba dibaca lagi, perbaiki, lalu kirim. Bisa ke media yang sama, bisa juga yang berbeda.
Honornya?
Oh iya, honor koran ini lumayan loh. Ditransfer setelah kira-kira 2-4 minggu setelah pemuatan. Ditunggu saja.
Begitulah cara mengirim resensi ke Koran Jakarta. Peluang dimuatnya cukup besar menurut saya. Tak ayal kalau koran ini jadi idaman para peresensi untuk mengirim tulisannya.
Oh iya, koran ini juga sering memberikan masukan pada penulis untuk perbaikan tulisan selanjutnya. Saya pernah nih dapat masukan-masukan yang sangat membangun.
Di blog ini ada beberapa tulisan saya yang pernah dimuat di Koran Jakarta. Ini beberapa linknya.
[Resensi] Lo Ngerti Siapa Gue: Membangun Personal Branding Melalui Media Sosial
[Resensi] Timeless Beauty: Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Perempuan
[Resensi] Home Learning: Memaknai Hakikat Pendidikan Berbasis Rumah
[Resensi] Guru Asyik, Murid Fantastik!: Menumbuhkan Rasa Senang Belajar pada Anak
[Review] Turn Right – Inez Natalia: Kiat Memilih Karir untuk Masa Depan
[Resensi] Dokter di Jalan Kemanusiaan: Dedikasi Dokter Lie di Pelosok Negeri
Mungkin begitu saja, kalau ada yang kurang jelas, bisa ditanyakan di kolom komentar. Selamat mencoba, Teman-Teman!
*Update
Mulai awal tahun 2020, rubrik Perada Koran Jakarta sudah dinonaktifkan
3 comments found