[Review] Let’s Fall in Love – Rina Suryakusuma (2017)
Seumur hidup Florida Adinegoro berjuang untuk menjadi seorang bukan dirinya. Ia bekerja di hotel sebagai financial analyst, ketika yang ia inginkan hanyalah membenamkan diri di dapur luas serba lengkap, bereksperimen membuat cake dan pastry.
Satu hal cerdas yang Flo lakukan dan membuatnya tetap waras adalah bersahabat dengan Kaleb, teman akrabnya sejak SMA, jangkarnya. Tapi kebahagiaan itu pun runtuh saat Kaleb jatuh hati pada gadis lain.
Flo berpacaran dengan Frans-si dokter hebat, pria pilihan orang tuanya dan satu-satunya kepingan dalam hidup Flo yang dianggap tidak salah tempat. Lalu Jonathan, bos perfeksionis yang membuatnya tersesat, datang dan menunjukan bahwa dirinya bukan seperti yang selama ini Flo kira.
Akankah Flo menemukan jangkar baru? Because sometimes, we fall in love with the most unexpected person, at the most unexpected time.
Review Let’s Fall in Love
“Jika seekor ikan dinilai kecerdasannya berdasarkan kepandaiannya terbang, seumur hidup ikan tersebut akan percaya bahwa dirinya bodoh.” (halaman 197)
Let’s Fall in Love adalah bacaan ringan yang kisahnya sangat dekat dengan kehidupan nyata. Bercerita tentang Flo dan hidupnya yang penuh paksaan. Flo bekerja di bidang yang tak ia sukai. Ia dipaksa oleh mamanya untuk kuliah dan bekerja di bidang ekonomi. Mamanya pikir bekerja di bidang ekonomi akan membuat masa depannya cerah. Mamanya ingin Flo menjadi seperti Trisia, kakaknya yang cerdas, sukses, bahkan hingga kehidupan pernikahannya.
Isu pilih kasih dan membanding-bandingkan dalam kehidupan keluarga sangat ditekankan oleh penulis. Perbedaan karakter, selera, dan intelegensi antara dua bersaudari, membuat mama bersikap berbeda pada kedua anaknya. Trisia selalu disanjung, sedangkan Flo tak jarang beradu pendapat dan selera dengan mamanya. Konflik dalam keluarga ini semakin panas ketika penulis membuat karakter Mama yang perfeksionis. Semua yang tidak sesuai dengan keinginan mama, harus berubah agar sesuai ekspektasinya. Termasuk Flo yang ingin dibuat mama agar setara dengan Trisia.
Nasib Florida cukup memprihatinkan. Segalanya diatur oleh mama. Cara berpakaiannya yang unik, sering dikritik. Teman bergaulnya pun tak lepas dari kritik mama. Kaleb. Mamanya tidak suka Flo bergaul dengan Kaleb karena pria itu tampak tak memiliki masa depan yang cerah dan urakan. Bahkan urusan pasangan, mamanya menetapkan standar yang cukup tinggi untuk memberi restu.
Flo dan mamanya bertemu dengan Frans dalam suatu acara pernikahan. Mamanya langsung memberikan lampu hijau pada Frans untuk berpacaran dengan Flo. Frans adalah seorang dokter tampan yang sukses. Flo dan Frans menjalin hubungan. Namun, tak seperti bayangan Flo. Berhubungan dengan Frans malah sering membuat sakit hati.
Karakter Manusiawi
“…. Jelas seorang pacar atau menantu yang menjadikan memasak lebih dari sekadar kewajiban adalah dosa besar.” (halaman 23)
Karakter masing-masing tokoh sangat manusiawi. Kisahnya pun tak jarang dijumpai dikehidupan sehari-hari, sehingga membuat saya terasa dekat dengan novel ini. Apalagi ketika passion Flo yang selalu ditekan oleh Mamanya. Saya sangat suka cara dia menyalurkan passionnya itu tanpa menyakiti Mamanya. Walaupun hal itu membuatnya menderita.
Secara keseluruhan, alur saya suka. Sejak awal, penulis sudah menghadirkan konflik yang sangat menohok. Ini membuat saya penasaran dan penasaran untuk membuka halaman selanjutnya. Penulis mampu menyembunyikan petunjuk cerita pendukung dengan rapi. Meskipun petunjuk itu nggak terlalu penting, tapi cukup berpengaruh pada akhir cerita.
“Cara terbaik untuk melewati sesuatu adalah dengan mulai melangkah dan berjalan melaluinya. Bukan dengan membeku ketakutan dan tak berbuat apa-apa.” (halaman 177)
Namun saya kurang sreg dengan salah satu karakter, yaitu Renata. Menurut saya dia tingkat jahatnya masih kurang, sehingga kurang greget dengan konfliknya. Akhir karakter Renata juga hanya dibuat ‘mudah’. Saya pikir karakter ini dapat dibuat kapok dengan seluruh kejahatannya pada Flo.
Saya juga masih penasaran dengan alasan Mama Flo menjadi begitu perfeksionisnya pada anak-anaknya. Sifat seperti itu bisa muncul dengan berbagai alasan. Saya belum menemukan penulis mengungkapkan alasan tersebut dalam novel ini. Ini nggak mengganggu cerita sama sekali. Tapi saya merasa ada yang sedikit kurang lengkap.
Penutup
Banyak pesan moral yang saya dapatkan di novel ini. Sebisa mungkin kita kerja di bidang yang kita sukai, karena itu akan menentukan kenyamanan dan hasil kerja kita. Jangan juga menjadi ‘orang lain’ hanya untuk menyenangkan pasangan. Jangan menentang ibu. Bila suatu saat ibu salah dan kita terlanjur basah, maka akan ada saatnya ada yang mengarahkan kita ke arus yang benar.
Sejak awal saya nggak memiliki ekspektasi apapun saat membaca novel ini, karena ini novel pertama penulis yang saya baca. Saya tidak kecewa. Porsi novel ini sangat pas dengan konfliknya yang ringan. Cocok sekali untuk yang sedang suntuk dan perlu penyegaran sebentar dengan membaca novel.
Saya beri 3,5 bintang untuk novel ini!
Judul : Let’s Fall in Love
Penulis : Rina Suryakusuma
Sampul : Orkha Cretive
Proofreader : Fahrul Khakim
Tahun Terbit : 2017
Halaman : 286
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
*Review ini pernah dipublikasikan di blog lama saya pada tanggal 21 Desember 2017
Baca Juga: Review The Star and I – Ilana Tan
4 comments found