Review Anti Stress Hadapi Tantrum pada Anak
Bagi orang tua baru, mengatasi anak tantrum bukan hal mudah. Banyak drama yang harus terjadi untuk meredakan tangis buah hati. Alih-alih reda, justru ayah ibu menjadi stress dibuatnya. Padahal, itu terjadi karena mereka kesulitan mengungkapkan keinginan dengan kata-kata. Hal tersebut dapat lebih parah bila respon yang diberikan kurang tepat. Karena itu, ayah bunda harus lebih peka dalam menyelami pikiran dan perasaan putra putrinya.
Buku ini dapat menjadi referensi untuk memahami seluk beluk anak tantrum, mulai dari faktor pemicu hingga cara mengatasinya. Penulis sendiri pernah mengalami permasalahan serupa, sampai membuatnya stress dan merasa gagal menjadi orang tua. Pengalaman itu ia rangkum dalam buku ini, hingga membuat bahasannya terasa personal, kontekstual, dan praktis. Walaupun topik yang diulas cukup serius, Farida tidak membawakannya dengan kaku.
Menurutnya penyebab tantrum sesungguhnya adalah orang tua. Pada beberapa kasus, hal itu disebabkan oleh genetik. Meskipun begitu, buah hati juga melihat cara ayah bunda menyalurkan emosi, kemudian menirunya (hal 29). Anak tidak membutuhkan nasihat panjang, sebab mereka adalah peniru ulung. Karena itu, penting bagi ayah ibu untuk belajar menjadi lebih bijak dan mampu meluapkan emosi dengan tepat agar bisa menjadi teladan yang baik untuk putranya.
Ilmu Parenting yang Luas
Selain manajemen emosi yang bagus, memiliki pengetahuan mengenai pemicu tantrum tak kalah penting, sehingga dapat menentukan treatment yang tepat. Tantrum dibagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama disebabkan ketidakmampuan orang tua dalam membaca emosi buah hati. Kondisi yang tidak selalu dalam keadaan prima, terkadang membuat ayah bunda kurang peka, dan memberikan respon yang keliru. Padahal, anak belum mampu mengenali dan mengutarakan perasaannya. Akhirnya emosi tersebut diluapkan dengan menangis, memukul, bahkan membanting barang-barang di dekatnya.
Jenis kedua adalah untuk mendapatkan keinginan. Semua anak terlahir pintar. Mereka mampu membentuk pola dalam benaknya setelah melihat respon orang di sekitar. Pun dengan usahanya agar mendapatkan keinginan dengan cara tantrum. Apabila hal tersebut terus terjadi, buah hati akan berpikir bahwa tantrum adalah cara terbaik untuk mendapatkan keinginan.
Hal inilah yang harusnya disadari dan diantisipasi secara tegas agar kelak tidak menjadi kebiasaan. Mengasuh anak memang tidak mudah, terlebih dengan drama tantrum yang tak berkesudahan. Namun, orang tua yang baik tidak akan berhenti untuk belajar. Buku ini dapat membersamai ayah ibu untuk memperbaiki diri, menemukan bagian mana yang harus dibenahi, sehingga bisa menjadi seseorang yang lebih dicintai oleh putra putri.
Baca juga: Review Kecil-Kecil Jago Finansial
Judul : Anti Stress Hadapi Tantrum pada Anak
Penulis : Dian Farida Ismyama
Cetakan : Pertama, 2021
Penerbit : Noktah
Halaman : 192 halaman
ISBN : 978-623-6564-82-0
Resensi ini telah dimuat di Kedaulatan Rakyat pada hari Selasa, 29 Juni 2021