[Ah Tenane] Ukuran mini
Menjelang lebaran, Lady Cempluk dan Genduk Nicole pergi ke Malioboro untuk membeli baju baru. Sejak pagi hingga siang, mereka sibuk memilah dan memilih baju yang sekiranya akan membuat penampilan saat Idulfitri jadi memesona. Setelah tiga jam berbelanja, akhirnya tiga kantong sudah ada dalam genggaman masing-masing.
“Nanti beli sepatu dulu ya, Pluk. Sepatuku sudah jadul dan buluk begini. Nggak keren banget,” kata Nicole sambil memakan sepotong paha ayam. Keduanya memutuskan makan siang dulu sebelum kembali meneruskan perburuannya.
“Lah, sudah bawa tiga kantong begitu masih kurang, Cole?”
“Biar matching, Pluk. Nggak lucu dong, kalau nanti bajuku warna merah, sepatunya warna biru begini. Masak aku kalah modis sama ibu-ibu.”
Selepas makan, Cempluk pasrah dan menemani Nicole berburu sepatu. Saat sedang memilih sepatu, Nicole terus-terusan mendengkus dan menggerutu, membuat Cempluk cukup terganggu.
“Kamu kenapa sih, Cole? Muka kok ditekuk begitu.”
“Dari tadi aku suka dengan model sepatu-sepatu di sini. Tapi kok ukuranku nggak ada ya,” keluhnya.
“Ya sudah, tanya pramuniaganya saja. Siapa tahu ada stok di gudang,” Cempluk memberi saran.
Wajah Nicole yang semula lesu berubah sumringah. Kenapa itu tidak terpikirkan olehnya sejak tadi? Dia mendekati pramuniaga sambil membawa contoh sepatu yang diinginkannya.
“Mbak, untuk sepatu seperti ini, ada yang ukurannya lebih kecil nggak ya?”
Pramuniaga mengambil sepatu yang ditunjukan Nicole lalu berkata, “maaf, Kak. Kalau model ini, ukuran paling kecil adalah yang Kakak pegang sekarang.”
“Kalau sepatu yang ukuran lebih kecil dari ini ada nggak, Mbak?” Tanya Nicole lagi.
“Ada, Kak. Silakan ke bagian anak-anak ya. Mari saya antar,” tawar sang pramuniaga dengan ramah.
“Loh, Mbak, kan sepatunya untuk orang dewasa, kok malah disuruh ke bagian anak-anak sih?” Protes Nicole yang kebingungan. Si pramuniaga gantian bingung.
“Memang ukuran yang lebih kecil dari itu hanya ada di bagian anak-anak, Kak. Coba Kakak lihat, sepatu yang Kakak pegang ukurannya 36. Itu ukuran paling kecil untuk orang dewasa, Kak. Kalau mau yang lebih kecil, bisa ke bagian anak-anak.”
Nicole menelan ludah. Beberapa orang pengunjung tampak memperhatikannya sambil tersenyum geli.
“Makanya, Nic. Yang digedein jangan cuma gengsi, tapi juga ukuran kaki,” kata Cempluk terkekeh.
Tulisan ini sudah dimuat di rubrik Ah Tenane koran Solopos pada hari Senin, 7 Juni 2021