Meskipun pada tahun 2020 sempat lesu karena pandemi, akhir-akhir ini tren investasi cenderung meningkat. Akun sosial media yang membahasnya semakin menjamur dan berhasil memengaruhi khalayak. Wajar, bila sekarang muncul banyak investor pemula yang ikut menyemarakkan. Namun, keriuhan tersebut kadangkala tidak dilandasi dengan pengetahuan dasar yang memadai.

FOMO (fear of missing out) atau takut ketinggalan tren adalah sindrom yang kini banyak menjangkiti masyarakat.Kasus pembelian saham menggunakan uang hasil berutang adalah secuil contohnya. Hal tersebut menunjukan miskonsepsi mengenai cara berinvestasi. Bahwa investasi bukan perkara tren, tetapi kecocokan instrumen dengan tujuan keuangan yang dimiliki. Karena itu, penting sekali untuk membekali diri sebelum terjun ke dunia investasi.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyiapkan pondasi yang kuat terlebih dahulu, yakni berupa keuangan yang sehat. Pengeluaran tidak boleh melebihi pemasukan. Proporsi aset dan utang juga harus diperhitungkan. Apabila belum memenuhi, alangkah lebih baik agar memperbaikinya dulu.

Cara Berinvestasi bagi Pemula

Buku Aqida Shohiha ini dapat menjadi salah satu referensi untuk memulainya. Penulis menjabarkan langkah yang harus ditempuh secara runut dan komprehensif, mulai dari perbaikan pengelolaan keuangan, perencanaan, hingga tips membuat portofolio yang tepat sesuai profil risiko. Tak hanya itu, edukasi mengenai dana darurat juga diselipkan penulis. Pasalnya, persiapan kecil ini sering terlupakan, padahal fungsinya cukup krusial.

Penentuan tujuan tak kalah pentingnya. Apabila tujuan sudah jelas, akan semakin mudah untuk menyesuaikan serta menyusun strategi dalam memilih instrumen investasi agar langkah yang diambil lebih terarah dan terukur. Karena ada berbagai macam jenis instrumen, yakni deposito, reksa dana, saham, emas, hingga barang koleksi, sehingga kita harus memahami karakter masing-masing agar tidak salah pilih. Pertimbangkan pula imbal hasil dan profil risikonya. Lakukan diversifikasi untuk meminimalkan potensi kerugian ketika terjadi risiko volatilitas atau risiko lainnya (hal 168).

Aqida juga menjelaskan tentang cara membeli produk investasi. Tak seperti zaman dahulu yang memerlukan modal banyak dan harus mendaftar secara manual di perusahaan sekuritas, kini investasi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, hanya berbekal smartphone dengan nominal minimum. Kemudahan tersebut hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Waktu adalah teman baik dalam berinvestasi, maka idealnya dilakukan sejak muda, supaya kelak hasil yang didapat juga maksimal.

Komitmen Berinvestasi

Alih-alih menggunakan istilah keuangan yang rumit, penjelasan dalam buku dibuat sederhana, sehingga cocok menjadi panduan sekaligus memotivasi pemula. Selain itu, uraian setiap topik dilengkapi dengan studi kasus beserta komparasi yang mudah dipahami. Namun, pengetahuan akan sia-sia tanpa disertai aksi nyata. Yang utama adalah memiliki keberanian untuk memulai dan membiasakannya. Dengan komitmen dan disiplin diri, harapannya tujuan keuangan akan lekas tercapai.

Judul                           : Investapedia

Penulis                       : Aqida Shohiha

Cetakan                     : Pertama, 2020

Penerbit                     : Laksana

Halaman                   : 184 halaman

ISBN                           : 978-602-407-916-1

Resensi ini telah dimuat di Tribun Jateng pada hari Minggu, 14 Februari 2021