[Review] Ayana Journey to Islam – Ayana Moon: Perjalanan Spiritual yang Mengubah Kehidupan
Bagaimana seorang remaja yang tumbuh di negara minoritas muslim dan keluarga yang atheis, lalu berproses dalam pencarian jati diri dan Tuhan? Buku ini menjawabnya melalui kisah Ayana Moon.
Ayana Moon adalah perempuan cantik asal Korea Selatan yang seringkali wara wiri di berbagai media. Perempuan itu menjadi muslimah sejak berusia enam belas tahun. Perjalanannya memeluk agama Islam sangat berliku, karena sebelumnya ia adalah seorang atheis. Gambaran betapa sulit menjadi muslim di Korea diurai dalam buku. Apalagi ketika masih dalam proses mencari dan mendalami. Kendalanya tak terbatas pada fasilitas, tetapi juga penerimaan keluarga dan teman terdekat.
Perempuan bernama asli Jihye itu berasal dari keluarga berpendidikan, mapan, dan penuh kasih sayang. Gadis itu sering mengkritisi bahasan berbagai berita di televisi, khususnya tentang politik. Kemudian, takdir membuatnya mengenal negara-negara Timur Tengah. Topik itu menarik minatnya, hingga mendorongnya untuk memelajari hal tersebut lebih dalam.
Saat itulah Ayana mengetahui eksistensi Islam di luar negaranya. Ia membaca artikel di internet, menonton berita, dan dokumenter. Niatnya belajar semakin kuat saat duduk di bangku SMP. Akan tetapi, waktu itu orang Korea memberikan kesan negatif pada Islam, dan selalu mengasosiasikannya dengan terorisme dan perang (hal 33). Alih-alih mendapat dukungan, kegemaran barunya itu justruk ditolak mentah-mentah oleh orang terdekat.
Namun, seiring berjalannya waktu pandangan dan persepsinya terhadap berbagai hal mulai berubah. Pertanyaan yang terus bercokol dalam dadanya mulai dijawab satu per satu oleh seorang profesor yang ia datangi untuk mendalami studi tentang Islam. Akhirnya pada usia enam belas tahun, keyakinan kuat itu datang dan membuatnya mantap untuk mengucap syahadat.
Langkah tersebut bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan baru baginya. Setelah menjadi muslim hidupnya akan berubah total. Perempuan itu tidak lagi masuk kelompok mayoritas, sehingga membuatnya harus menghadapi tantangan, kesulitan, dan kehilangan banyak hal. Meskipun begitu, ia tetap teguh pada prinsipnya dan terus istiqomah.
Di kemudian hari perempuan itu baru menyadari bahwa dirinya tidak hanya menyukai proses belajar tentang Islam, tetapi juga menemukan rasa tenang yang tidak pernah dirasakan di tempat lain (hal 48). Perasaan itu menumbuhkan kepercayaan bahwa di balik seluruh jalan terjal yang ia lalui, kelak pelangi akan datang menghampiri.
Kisah Ayana dalam buku setebal 156 halaman ini diceritakan dengan lugas dan runtut, sehingga memudahkan pembaca untuk menikmati perjalanan spiritual brand ambassador salah satu kosmetik lokal itu. Harapannya buku ini dapat menginspirasi pembaca yang sedang mencari Tuhannya untuk terus berjuang dan lekas menemukan jalan terang.
Judul : Ayana Journey to Islam
Penulis : Ayana Moon
Cetakan : Pertama, 2020
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 156 halaman
ISBN : 978-602-06-3945-1
Resensi ini telah dimuat di Tribun Jateng pada hari Minggu, 25 Oktober 2020