2020: Korona dan Kejutan Lainnya

2020: Korona dan Kejutan Lainnya

Tahun 2020 memecahkan rekor menjadi tahun yang penuh kejutan. Mari kita tarik memori sembilan bulan ke belakang. Tentu lekat dalam ingatan betapa berita menghebohkan bergantian menjadi tajuk utama berita.

Dibuka dengan Bencana

Tanpa tedeng aling-aling, pada awal tahun negara kita sudah disapa oleh banjir yang melanda Jakarta, Jawa Barat, dan sekitarnya. Katanya, bencana tersebut menjadi yang paling parah selama sepuluh tahun terakhir.

Belum juga itu selesai, berita virus aneh yang menjangkiti Wuhan mulai diberitakan cukup masif. Saat itu orang-orang masih menganggap remeh hal tersebut. Toh, itu terjadi di Cina yang jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia. Mustahil virusnya sampai sini, pikir banyak orang.

Siapa sangka virus yang sejak awal ditampik keberadaannya itu ternyata sudah lepas landas di negara kita? Guyonan yang dilontarkan beberapa pejabat tinggi seolah menjadi bumerang bagi pemerintah. Yah, masalah itu datang karena kita terlalu tenang. Kewaspadaan yang harusnya sudah dibangun sejak awal, terlambat dieksekusi. Lalu, untuk apa ketenangan hati kalau akhirnya mengalami sesuatu yang lebih mengerikan seperti ini?

Pertumbuhan kasus positif semakin meningkat dari hari ke hari. Bahkan sampai tulisan ini dipublikasikan (10-10-2020) kasusnya mencapai 300 ribu lebih. Sampai kapan hal ini akan terjadi?

Tokoh Penting Berpulang

Selain banjir bandang, awal tahun 2020 membawa kabar Jendral Qasem Soleimani dibunuh oleh militer Amerika Serikat. Bahkan pihak Gedung Putih sudah mengonfirmasinya. Apa akibatnya? Terjadilah saling serang antara kedua negara tersebut.

Pada awal Mei 2020, almarhum Didi Kempot meninggal dunia. Mengejutkan bukan? Padahal beberapa tahun terakhir menjadi momen emas karir beliau dalam bermusik. Karyanya dinikmati jutaan orang Indonesia. Akan tetapi, kabar itu datang bak embusan angin lembut di pagi hari. Pun dengan Kobe Bryant, Glen Fredly, dan Asraf Sinclair.

Mulai Turi hingga Beirut

Masih ingat tragedi SMP N 1 Turi? Kegiatan susur sungai Sempor yang dilakukan berujung malapetaka. Ratusan siswa terseret arus dan beberapa di antaranya kehilangan nyawa. Selanjutnya adalah peristiwa pada tanggal 4 Agustus 2020, terjadi ledakan di Beirut, Lebanon.

Kejadian itu menewaskan lebih dari 200 orang. Menurut BBC, para pejabat mengatakan bahan peledak yang disimpan di gudang selama enam tahun bisa menjadi penyebab ledakan. Presiden Michel Aoun mengatakan dalam sebuah Tweet bahwa “tidak dapat diterima” bahwa 2.750 ton amonium nitrat disimpan dengan tidak aman.

Kontroversi dan Konspirasi

Sepertinya 2020 masih belum memberikan kejutan. Pada buan April, ada beberapa tokoh terkenal yang mengutarakan konspirasi terkait Covid-19. Banyak sekali pro dan kontra mengenai hal tersebut. Pembahasan konspirasi tersebut terus berlanjut, hingga sekarang, salah satu yang menyuarakannya dipenjara.

Tak berhenti sampai di sana, pada bulan puasa, muncul sebuah kontroversi baru mengenai penggunaan masker. Masih ingat Indira Kalista? Seorang beauty vlogger yang memberikan pernyataan agak sembrono. Kesalahannya tersebut coba diklarifikasi di sebuah kanal youtube. Sayang seribu sayang, klarifikasi itu tak berujung baik dan mencerahkan.

Disahkannya RUU Cipta Kerja

Ini dia salah satu kejutan yang paling ironis. Tanpa berita dan kasak kusuk di media, ujung-ujungnya DPR mengesahkan RUU Cipta Kerja. Gelombang penolakan terjadi di mana-mana. Mahasiswa, buruh, dan berbagai lapisan masyarakat berbondong-bondong melakukan demo dan menuntut pengesahan RUU itu dibatalkan.

Bagaimanakah akhir kemelut RUU ini? Kita tunggu saja ya kelanjutannya. Apalagi kemarin Bapak Presiden telah memberikan klarifikasinya dengan begitu tenang.  

Teman-teman, tahun 2020 masih tersisa tiga bulan lagi. Kira-kira kejutan apa lagi ya yang akan menghiasi tahun ini?

Semoga saja kita diberi keselamatan oleh Tuhan. Tahun ini memang terasa sangat berat. Akan tetapi, saya yakin bahwa kita pasti bisa melewatinya. Tetap semangat ya!

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: