[Review] Ayah Bunda Kapan Kita Bisa Bermain Bersama? – Sya’ban Jamil: Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif

[Review] Ayah Bunda Kapan Kita Bisa Bermain Bersama? – Sya’ban Jamil: Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif

Bermain merupakan dunia anak. Permainan yang mereka lakukan rata-rata sederhana dan tidak membutuhkan perangkat yang rumit. Namun, dibalik kesederhanaannya permainan itu dapat berdampak positif untuk membentuk mental, mengembangkan kreativitas, dan rasa percaya diri.

Orang tua hendaknya mengarahkan atau bahkan ikut bermain bersama putranya. Selain sebagai hiburan, ayah bunda juga dapat mengarahkan buah hati untuk memainkan permainan yang bermanfaat dan mendidik. Sayangnya, banyak orang tua yang kurang menginvestasikan waktunya untuk anak karena sibuk bekerja. Padahal kasih sayang ayah ibu akan dapat dirasakan lewat pertemuan dan interaksi.

Ada yang berpikir bahwa kualitas pertemuan adalah yang utama. Padahal membentuk kualitas pertemuan agar maksimal itu tidak mudah. Kadang ketika ayah bunda sudah meluangkan waktu, anak sedang dalam mood yang buruk. Hal itu akan membuat kualitas yang diharapkan tidak terwujud (hal 3).

Permainan Edukatif

Figur orang tua sangat diperlukan dalam perkembangan buah hati. Diperlukan waktu yang cukup untuk berkumpul dan bermain dengan bersama. Hal itu dilakukan agar putra putri tidak merasa kekurangan perhatian dan mencarinya dengan cara yang kurang baik. Buku ini dapat menjadi refrensi sekaligus inspirasi dalam menemukan permainan dan kegiatan yang cocok dilakukan bersama anak usia kurang dari lima tahun.

Permainan dan kegiatan edukatif yang diulas dalam buku ini cukup beragam. Beberapa diantaranya ditulis berdasarkan kisah penulis sendiri saat bermain dengan putranya. Alat yang digunakan sangat sederhana, bahkan bisa dengan memanfaatkan barang yang ada di rumah. Faktor yang paling penting adalah kreativitas orang tua dalam memanfaatkannya. Bisa juga dengan menyediakan beberapa barang dan membiarkan anak bermain sesuai dengan imajinasinya.

Misalnya saja, imajinasi anak muncul ketika bermain dengan stik golf mainan. Ia jepit stik golf itu di antara kedua kakinya, lalu berlari dan berputar-putar. Kemudian ia mengatakan bahwa ia sedang bermain kuda lumping. Seorang anak mampu memunculkan imajinasi dan ide tertentu yang sudah ada dalam memorinya.

Dalam kasus tersebut, ia asumsikan stik golf seperti kuda lumping yang pernah ia tonton bersama ayah dan bunda sebelumnya. Untuk mengoptimalkan kerja imajinasi pada putra putri, sudah selayaknya bila orang tua memberikan stimulus dan perhatian yang cukup (hal 57)

Tak hanya itu, buah hati juga dapat diajak untuk melakukan kegiatan, berkebun salah satunya. Anak dapat dilibatkan pada kegiatan ringan dan tidak membahayakan, misalnya menyirami. Disela kegiatan itu, ajak putra putri untuk menyanyi. Hal itu akan membuat anak merasa senang. Secara tidak langsung, buah hati juga belajar banyak hal, yaitu bertanggung jawab pada tugas yang sudah diberikan, empati, dan percaya diri.

Menumbuhkan Kreativitas

Ahli mengatakan bahwa kreativitas anak balita relatif utuh hingga 90% dan akan menurun tajam hingga tinggal sekitar 10% ketika memasuki usia sekolah dan beranjak dewasa (hal 102). Karena itu, ayah bunda harus memaksimalkan masa emas buah hati. Jangan sampai mengecilkan hati mereka dengan mengucapkan kata kasar ketika mereka bertanya.

Anak-anak mempunyai kecenderungan untuk mencari tahu berbagai hal yang ditemui, dilihat, didengar, dan dirasakan. Hal itu justru menunjukan kecerdasan anak, karena mampu memaksimalkan inderanya untuk menangkap objek secara utuh. Melalui permainan, putra-putri dilatih untuk menjadi pribadi yang mau terbuka dan menyatu dengan orang lain.

Dari sini pula akan muncul beragam kepribadian orang, misalnya pemberani, pemalu, egois, rajin, dan lainnya (hal 168-169). Selain itu, akan terbentuk pula kreativitas dan kecepatan berpikir dalam memproses suatu masalah dan kemampuan untuk mengatasinya. Hal itu dapat terjadi karena fungsi-fungsi tubuh, aliran darah dan oksigen menuju otak berjalan optimal.

Buku ini dapat menjadi referensi tepat bagi ayah bunda yang kesulitan memilih permainan sederhana bersama buah hati. Selain itu, buku juga menyadarkan orang tua pula bahwa menghabiskan waktu bersama anak adalah hal yang penting bagi tumbuh kembang serta kecerdasannya.

Judul                           : Ayah Bunda Kapan Kita Bisa Bermain Bersama?

Penulis                       : Sya’ban Jamil

Cetakan                     : Pertama, Januari 2018

Penerbit                    : Metagraf

Halaman                   : 272 halaman

ISBN                           : 978-602-6328-49-6

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: