[Review] Bad Boy – AliaZalea (2019)
AliaZalea adalah salah satu dari beberapa penulis novel yang selalu saya tunggu-tunggu kelahiran karyanya. Selama ini, nampaknya Alia nyaman menulis genre metropop, yang tentu saja saya sangat gandrungi. Metropop membuat saya tahu, bagaimana gaya hidup kaum urban, yang tentu saja membuat saya mendapat sudut pandang baru.
Begitu pula dengan novel Alia yang akan saya ulas sekarang. Bad Boy adalah seri ketiga Pentagon yang kehadirannya sangat saya tunggu-tunggu. Setelah Boy Toy dan The Wanker, tentu saya berharap seri ketiga akan senendang seri kedua. Apalagi tokoh utama di seri ini adalah Adam Mahardika, anggota boyband Pentagon yang misterius.
Secara umum novel ini mengisahkan jatuh bangun hubungan Adam dan Ziva. Novel dibagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah bagian perjuangan Adam pedekate ke Ziva, sampai jadi pacarnya. Kedua, ketika Adam terlibat sebuah masalah di Malaysia. Adam mendapati dirinya tidur sama cewek yang nggak dia kenal. Sialnya, cewek itu tiba-tiba menghilang dan nggak bisa dilacak!
Sedangkan bagian ketiga adalah penyelesaian semua konflik di bagian dua. Bagian ini menceritakan perjuangan Adam dan Ziva mengatasi masalah masing-masing.
Mungkin karena ekspektasi yang terlalu tinggi karena seri keduanya yakni The Wanker cukup memuaskan, pada seri ini saya seperti… dikecewakan. Saya dibuat setengah bosan membaca bagian pertama. Bolak balik saya membaca sudut kiri atas di bagian sampul yang bertuliskan metropop, memastikan bahwa saya nggak salah baca. Siapa tahu kalau buku ini ternyata teenlit. Saya bahkan sampai berpikir bahwa kalau sampai belakang hanya mengisahkan kisah SMA mereka saja, saya tutup langsung deh ini novel.
Akibatnya, membaca bagian pertama saja, saya membutuhkan waktu berminggu-minggu. Saya memutuskan untuk lanjut baca novel ini setelah membaca The Player yang ternyata sangat berkaitan dengan seri ketiga ini! Ya gimana ya, seri keempatnya lebih seru sih! Jadinya, mau nggak mau saya baca seri ini.
Bagian pertama ini sebenarnya cukup menarik. Ceritanya serupa teenlit, tapi dengan kadar yang lebih dewasa dibanding teenlit yang lainnya. Konflik pada bagian ini ya… hanya begitu saja, seputar Adam yang berjuang mengejar-ngejar Ziva. Tarik ulur pun terjadi, dan akhirnya mereka jadian. Yah, seperti yang bisa kamu tahu juga di seri sebelumnya, karena sudah berkali-kali disinggung.
Akhirnya cerita menjadi lebih baik di bagian kedua. Konflik mulai muncul. Nah! Andai saja bagian pertama dilewati dan langsung pada bagian kedua, menurut saya sama sekali nggak masalah. Justru, novel ini akan selesai dalam sekali baca. Karena ceritanya seru banget! Mulai muncul konflik yang membuat cerita semakin greget. Bisa terlihat bagaimana sikap Adam ketika ia terlibat masalah, serta caranya tetap menjaga komunikasi dengan Zi.
Bagian ketiga nggak kalah greget nih. Tapi sejujurnya, saya nggak mau spoiler karena di dalamnya mengandung sebuah plot twist. Jadi saya beri sedikit-sedikit bocoran saja ya. Kalau kamu ingin tahu lengkapnya, bisa deh baca novelnya!
Pada bagian ini satu per satu konflik mulai diselesaikan. Namun, saya merasa penulis seperti terburu-buru. Mengenai keputusan penting yang diambil oleh Zi terasa begitu cepat. Padahal sebelumnya ia pernah gagal. Penyelesaian konflik Adam di Malaysia juga terasa… apa ya, terburu-buru. Seolah-olah saya dilempari fakta-fakta mengenai rahasia di balik itu langsung ke muka saya.
Bahkan antagonisnya juga nggak berkelit sama sekali. Ya ampuuun. Menurut saya bakal seru tuh kalau si antagonis ngeles dikit-dikit, agar ceritanya juga nggak kelar begitu saja. Terus buat apa selama ini jadi orang jahat yang rela bayar orang ini dan itu, kalau kepergok sedikit aja langsung jujur? Walaupun memang penulis menyampaikannya tetap sesuai dengan karakter si antagonis ini sih.
Pesan moralnya… kalau jodoh itu nggak akan ke mana. Buat kamu yang belum bertemu jodoh, tenang saja, jodoh itu akan datang pada waktunya. Tapi, jangan lupa dijemput, biar jodohnya nggak nyasar ke hati orang.
Mungkin segitu saja ya review saya untuk novel ini. Maaf sekali nggak ada kutipan-kutipan seperti biasanya. Karena saya nulis ini saja menunggu mood yang datang dan pergi sesuka hati.
Sebenarnya kalau nggak ada bagian pertama dan penyelesaian konflik lebih mulus, novel ini berpotensi lebih seru dibanding The Wanker. Namun, sampai saat ini seri kedua itu tetap yang paling bagus dibanding seri yang lainnya. Saya tetap jadi fansnya Nico Pentagon.
Jadinya novel ini saya beri 3 dari 5 bintang ya. Semoga seri terakhir lebih nendang ya dibanding seri sebelumnya!
Judul : Bad Boy
Penulis : AliaZalea
Cetakan : Pertama, 2019
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 336 halaman
ISBN : 978-602-06-2857-8