[Review] Yang Muda Yang Kaya – Basuki Surodjo: Menumbuhkan Semangat Berbisnis Sejak Muda
Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukan, pada tahun 2018 sebanyak 3,7 persen penduduk Indonesia berprofesi sebagai pengusaha. Rasio itu melonjak cukup signifikan, dibandingkan tahun 2012 yang hanya sejumlah 0,18 persen. Berdasarkan data tersebut, Indonesia tidak lagi darurat pengusaha. Namun, perlu diketahui bahwa jumlah pengusaha di negara tetangga sudah mencapai 5-12 persen (hal 33). Oleh karena itu pertumbuhan jumlah pengusaha masih diperlukan untuk meningkatkan perekonomian bangsa.
Padahal, merintis usaha bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan kerja keras dan mental yang kuat. Tren untuk menjadi pengusaha memang sudah jauh meningkat, akan tetapi terdapat kendala pada mental mereka saat membangunnya. Banyak di antaranya yang berguguran di tengah jalan. Ada pula yang sudah menyerah sebelum berjuang. Hal itulah yang menjadi permasalahan saat ini, apalagi bagi anak muda yang masih minim pengalaman.
Basuki Surodjo membahas hal tersebut dalam buku ini. Pria itu membagikan pengalamannya yang berliku dalam berbisnis sejak masih kuliah. Secara spesifik, ia ingin mendorong anak muda untuk mulai berani memulai usaha, sehingga kelak ketika usia senja dapat mandiri secara finansial. Buku menekankan bahwa masa muda punya banyak kesempatan, daya kreatifitas, imajinasi, ide, dan semangat yang membara. Kalau bisnis yang dijalani gagal, tidak usah panik, karena masih punya kesempatan untuk bangkit (hal 17).
Cobaz, sapaan akrab Basuki mulai usaha sejak masih kuliah. Ia mengawalinya dengan bisnis warnet yang dulu sempat populer. Saat itu ia sukses besar. Namun, keberhasilan itu tidak membuatnya cepat puas dan terus bertahan pada hal yang sama. Pria asal Jember itu percaya bahwa kelak akan muncul tren lain yang lebih menguntungkan. Hal itu terbukti dengan begitu cepatnya perubahan yang terjadi di era disruptif ini.
Di era ini, siapa yang tidak punya keunikan akan ditenggelamkan zaman, karena yang paling dibutuhkan adalah inovasi (hal 40). Kemampuan untuk mengikuti perkembangan dan membaca peluang tak kalah pentingnya. Hal itulah yang disadari oleh Cobaz sejak awal. Walaupun sempat ditipu karyawan, mengalami banyak pasang surut, hingga gonta-ganti usaha, ia sukses mengembangkan bisnis yang bergerak di bidang IT dan mobile yang terkoneksi secara daring.
Melalui buku ini, Cobaz memberikan kiat dalam memilih dan membangun bidang usaha yang tepat. Menurutnya bisnis adalah tentang mindset dan sebagai pengusaha hendaknya harus luwes (hal 82-83). Setiap pengusaha memiliki pola pikir yang menjadikan sukses bukanlah hasil akhir, tetapi merupakan sebuah perjalanan. Selama ini, banyak yang berhenti menjadi pengusaha karena terlalu fokus pada hasil dan abai terhadap proses yang tengah dilalui. Menurutnya justru proses itulah yang akan membentuk mental menjadi semakin kuat.
CEO AirMas Group itu juga menyebutkan bahwa pengusaha yang baik sebaiknya totalitas dalam membangun bisnis. Waktu 24 jam yang dimiliki harus dimanfaatkan dengan maksimal. Berpikir out of the box, nyentrik, dan punya ciri khas tidak boleh dilupakan. Yang tak kalah penting adalah menjadi berbeda dari yang lain sehingga akan membuat usaha mudah diingat banyak orang.
Founder ayooklik.com itu juga menegaskan bahwa menjadi seorang pengusaha tidak hanya cukup pintar saja, tetapi juga harus mempunyai ide besar (hal 28). Ide besar dengan eksekusi yang tepat akan membuat keberhasilan dalam berbisnis. Oleh karena itu, sekarang adalah saatnya mempersiapkan diri dengan ide, keterampilan, dan kreativitas untuk membuka usaha sesegera mungkin (hal 49).
Buku yang dilengkapi dengan berbagi kutipan menarik ini akan menjadi panduan yang cocok bagi anak muda dalam membangun usaha. Berbagai motivasi dalam buku diharapkan dapat menjadi pecutan agar generasi muda segera mulai mencoba, tidak menunda-nunda, dan tidak lekas putus asa ketika menghadapi kendala saat berbisnis.
Judul : Yang Muda Yang Kaya
Penulis : Basuki Surodjo
Cetakan : 2019
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 228 halaman
ISBN : 978-602-04-9621-4
Resensi ini sudah dimuat di koran Jawa Pos Radar Madura pada bulan Januari 2020