![[Puisi] Menjelang Petang](https://i2.wp.com/nikiyuntari.com/wp-content/uploads/2020/12/Trending-Super-Duper-Statement-Instagram-Post.png?resize=748%2C421&ssl=1)
Petang menjelang Waktunya aku menjerang air, kopi, cinta dan mimpi Menghangatkan kembali hati Yang sempat patah sepanjang pagi dan siang Menjadi puing sesal dan kesal Ekor mata melirik Jendela matamu
Petang menjelang Waktunya aku menjerang air, kopi, cinta dan mimpi Menghangatkan kembali hati Yang sempat patah sepanjang pagi dan siang Menjadi puing sesal dan kesal Ekor mata melirik Jendela matamu
Tak ada yang paham Diam, bertekur dalam-dalam Bertemu manusia lain layaknya Terperosok ke dalam jurang Sebelah tangan mencoba meraih setitik cahaya yang fana Kaki menjejak barisan udara tanpa senjata Satu,
“Kalo jodoh nggak akan ke mana, Ri.” “Kalo ini kayaknya bakalan ke mana-mana deh.” – halaman 46 Rasanya sudah lama sekali sejak karya Esti Kinasih yang terakhir, yakni komik Jingga
Penderita trauma tidak selamanya adalah korban. Mereka juga bisa menjadi orang-orang yang bangkit dan lebih kuat daripada sebelumnya (hal 35) Kasus pelecehan seksual kini marak terjadi di seluruh penjuru dunia.