[Puisi] Ibu

[Puisi] Ibu

Seorang bocah bertanya

pada gemerlap lampu kota

mengapa ibu memilih bergelung

dalam hangatnya kelopak bunga?

menanggalkan belahan hati dan

pekik serapah penikmat cerita

Air dalam kolam telah mengering

Namun luka itu tetap basah

mengalirkan tetes kecewa melalui

celah kecil yang disebut harapan

menguarkan tanya serupa

Ibu adalah misteri

seperti tangan kematian

tak bisa dibalas kerlip lampu kota

dan deret semut di kolong meja

Pun selimut biru bergambar hati

dan secarik kertas lusuh tanpa arti

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: