[Review] Anak Obesitas – dr. Rendi Aji Prihaningtyas: Cara Cerdas Mengatasi Anak Obesitas
Dalam dua dekade terakhir, obesitas menjadi masalah di banyak negara. Obesitas adalah akumulasi lemak berlebihan di dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya berbagai penyakit (hal 1). Persentasenya meningkat dari tahun ke tahun. Di negara berkembang, prevalensinya meningkat menjadi 12,9 persen pada laki-laki dan 13,4 persen pada perempuan (hal 3). Kasusnya tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, obesitas terjadi pada 8,8 persen anak usia 5-12 tahun, 2,5 persen usia 13-15 tahun, dan 1,6 persen usia 16-18 tahun (hal 3). Berdasarkan riset tersebut, persentase pada anak usia TK hingga SD paling tinggi. Salah satu penyebabnya adalah banyak orang yang memandang bahwa anak gemuk itu lucu dan sehat. Namun, adakalanya kegemukan bukan menjadi pertanda buah hati yang sehat, tetapi sebagai awal mula terjadinya obesitas.
Salah satu faktor pemicunya adalah lingkungan. Pada zaman modern seperti saat ini, segala kemudahan hidup yang ditawarkan membuat buah hati kurang beraktivitas fisik. Mereka menjadi lebih suka melakukan gaya hidup sedentari, seperti menonton televisi, bermain game di smartphone, bermain komputer, dan berbagai aktivitas lain yang minim gerakan tubuh. Kegiatan di luar rumah seperti olahraga dan berjalan kaki sontak berkurang. Padahal gaya hidup seperti itu tidak sehat dan terbukti menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit tidak menular.
Hal tersebut diperparah dengan orang tua yang kurang memperhatikan asupan gizi buah hati. Karena sibuk bekerja, ayah ibu kadang tidak sempat menyiapkan makanan di rumah. Akibatnya, mereka sering makan di luar dan mengonsumsi makanan cepat saji tanpa kontrol. Makan makanan yang tidak sehat ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, akan membuat peluang terkena obesitas menjadi lebih besar. Padahal, seharusnya mereka mendapatkan asupan nutrisi dan aktivitas fisik yang cukup, karena tengah memasuki masa pertumbuhan.
Penyakit ini akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Buku menjelaskan bahwa anak obesitas memiliki risiko 249,9 kali lipat lebih tinggi menderita sindrom metabolik dibandingan dengan yang berat badannya normal. Sindrom tersebut merupakan salah satu faktor penyebab penyakit kardiovaskuler. Dampak lainnya adalah peningkatan kadar glukosa dalam darah, gangguan jantung, gangguan hormon, kanker, gangguan tulang, pernafasan, dan kulit (hal 75).
Tidak hanya kesehatan, kegemukan juga berpengaruh pada mental dan emosi buah hati. Anak obesitas memiliki tingkat percaya diri yang rendah, serta memicu timbulnya diskriminasi fisik di lingkungan teman sebaya (hal 91). Mereka berisiko mendapatkan ejekan atau dibully oleh temannya. Seringkali hal itu menumbuhkan rasa rendah diri sehingga membuat mereka enggan untuk bersosialisasi. Pada saat itulah peran orang tua sangat dibutuhkan, untuk selalu mendukung dan memotivasi buah hati.
Buku ini dapat menjadi referensi bagi ayah ibu untuk memahami seluk beluk obesitas pada anak. Bahasannya runtut, mulai dari mengenal penyakit tersebut secara umum, cara menilainya, dampak bagi kesehatan, hingga tip untuk mencegahnya. Tak hanya itu, buku juga membahas seputar cara mengatasi buah hati yang telanjur menderita obesitas. Hal itu penting dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya penyakit akibat komplikasi kegemukan.
Buku juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dan teman terdekat pada anak obesitas. Dukungan tersebut bisa berupa motivasi untuk menurunkan berat badan, tapi bukan dengan paksaan. Cara lainnya adalah mendampingi buah hati melakukan pola hidup sehat, yakni makan makanan bergizi dan olahraga secara teratur. Kebiasaan tersebut harus dijadikan gaya hidup, karena anak obesitas memiliki risiko 5 kali lebih tinggi menderita penyakit yang sama saat dewasa (hal 105). Sehingga upaya tersebut merupakan hal bijaksana yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit ini pada masa depan.
Judul : Anak Obesitas
Penulis : dr. Rendi Aji Prihaningtyas
Cetakan : 2018
Penerbit : Elex Media Komputindo
Halaman : 208 halaman
ISBN : 978-602-04-5982-0
Resensi ini telah dimuat di Koran Jakarta pada hari Senin, 29 Juli 2019
2 comments found