Pagi ini aku melihat lagi pesan yang sama tertempel di kaca luar jendela. Secarik kertas warna biru muda berukuran lima kali lima. Si pengirim misterius selalu konsisten dengan pilihan kertasnya.
Pagi ini aku melihat lagi pesan yang sama tertempel di kaca luar jendela. Secarik kertas warna biru muda berukuran lima kali lima. Si pengirim misterius selalu konsisten dengan pilihan kertasnya.
Selepas makan, Dimas kembali mengurung diri di kamarnya. Ia selimuti diri dengan kesepian, membuatnya tampak merana. Biasanya anak muda gemar bermain dengan kawannya, tetapi dia justru menarik diri dalam palung
“Kita harus bagaimana, Dam? Ini deadline-nya nanti malam. Apa keburu ya kita kirimnya?” Keluh Tiara yang sejak pagi tadi gusar. “Pasti bisa, Ra. Ini baru jam tiga sore kok. Tenggat