[Review] Belok Kiri Langsing – Achi TM: Berani Keluar dari Zona Nyaman

[Review] Belok Kiri Langsing – Achi TM: Berani Keluar dari Zona Nyaman

Setiap orang memiliki zona nyamannya masing-masing. Situasi yang terasa aman itu kadang dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks dalam menjalani hidup. Akan tetapi, bisa berdampak buruk apabila sudah terlena, tanpa ada niatan untuk berubah. Zona itu akan membuat orang lengah, hingga sulit berkembang menjadi lebih baik. Premis itulah yang Achi TM uraikan dalam novel ini.

Gendis Utami adalah perempuan yang memiliki bobot tubuh 90 kg. Gaya hidupnya tidak sehat. Seringkali ia menyantap makanan cepat saji dan cemilan. Uniknya, wanita berusia 29 tahun itu dapat melahap tiga porsi sekaligus dalam sekali makan. Namun, kebiasaannya itu tidak diimbangi dengan olahraga teratur, hingga membuat badannya semakin gempal, mudah lelah, dan vertigonya sering kambuh.

Gendis nyaman dengan hidup seperti itu, karena belum merasakan efek negatifnya secara signifikan. Teman kantornya pun memiliki kebiasaan yang sama, sehingga membuatnya tidak mempermasalahkan gaya hidup yang dianggapnya wajar itu. Nasihat dari orang-orang juga tidak mempan untuknya. Padahal bila terus dilakukan, kebiasaan buruk itu justru akan membuat potensi terserang penyakit berbahaya semakin tinggi.

Titik baliknya dimulai ketika Herman, kekasih yang sudah lima tahun menemani, memutuskannya secara sepihak. Alasannya, Gendis tidak menjaga tubuhnya dengan baik, hingga meningkatkan kemungkinan memiliki penyakit berbahaya di masa depan.

Sejak saat itu, Gendis berusaha untuk menjaga pola makannya dan menjalani gaya hidup sehat. Program itu ia lakukan dengan bantuan Dimas, seorang pelayan di warung Geprek Couple. Buku menjelaskan tips unik Gendis dalam menjalani program dietnya, hingga dapat menjadi referensi pembaca. Cara bercerita penulis yang begitu renyah dan penuh humor ditambah penyampaian alur yang runtut, membuat novel ini terasa sangat menarik.

Buku menegaskan bahwa kebiasaan yang sudah dilakukan dalam jangka waktu lama, belum tentu berdampak baik. Pun dengan kondisi tubuh yang terkesan sehat. Memiliki tubuh langsing bukanlah jaminan bahwa badan dalam keadaan baik, terlebih bagi yang obesitas (hal 92). Kematian sudah ditentukan Allah. Namun, Allah menugaskan kita untuk menjaga tubuh. Olahraga dan menjaga pola makan adalah ikhtiarnya, tawakalnya tetap kepada Allah (hal 213).

Novel yang ditulis berdasar pengalaman pribadi penulis ini juga menekankan perihal memaafkan diri sendiri dan orang lain. Pada dasarnya, tidak ada yang sempurna, semua orang memiliki kesalahan. Sikap ikhlas dan lapang dada dibutuhkan agar dapat menjalani hidup dengan tenang. Maafkanlah, itu nggak akan membuat nilaimu berkurang di mata siapa-siapa. Allah nggak akan mengajarkan kita buat mendendam atau membenci (hal 271).

Meskipun pada awalnya alur terasa sedikit lambat, tidak membuat novel menjadi membosankan. Justru hal itu membuat cerita lebih utuh dan motif setiap tokoh melakukan sesuatu menjadi jelas. Novel ini dapat menjadi motivasi untuk melakukan pola hidup sehat, sekaligus renungan agar tetap istikamah dalam berhijrah menjadi muslim yang baik.

Judul                           : Belok Kiri Langsing

Penulis                        : Achi TM

Cetakan                       : Pertama, 2020

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Halaman                      : 336 halaman

ISBN                           : 978-602-06-4072-3

Resensi ini telah dimuat di Tribun Jateng pada hari Minggu, 17 Mei 2020

2 comments found

  1. Wah keren mba ulasannya masuk ke tribun kah? Aku suka sama penjelasan mba memberi ulasan, singkat dan jelas ?

    Ngomong-ngomong, anggota member BPN juga? Me too mba, salam kenal ?

    1. Alhamdulillah, Mbak Nisa ? Makasih banget sudah baca tulisan saya.
      Iya, Mbak. Saya anggota BPN juga. Wah, salam kenal juga yaa?

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: